Wali Kota Ngatiyana: Rastrada dan Pasar Murah Jadi Jurus Jitu Pemkot Cimahi Tekan Beban Warga

Tak Berkategori53 Dilihat

Cimahi, Barometerjabar.com –  Kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras, belakangan ini menjadi sorotan. Menjawab keresahan masyarakat, Pemerintah Kota Cimahi tak tinggal diam. Melalui dua program andalannya, Bantuan Beras Sejahtera Daerah (Rastrada) dan pasar murah, Pemkot Cimahi terus berupaya menjaga stabilitas harga dan memastikan warganya tetap terbantu.

Wali Kota Cimahi Ngatiyana secara langsung menyerahkan bantuan Rastrada tahap ketiga kepada 2.250 keluarga penerima manfaat di Aula Kelurahan Utama. Masing-masing keluarga mendapatkan 30 kilogram beras premium untuk alokasi tiga bulan. Jumlah penerima ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya, menandakan komitmen pemerintah kota dalam memperluas jangkauan perlindungan sosial.

“Ini salah satu program yang kita berikan kepada masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa membantu mengurangi sedikit kesulitan mereka,” ungkap Ngatiyana.

Menurutnya, Rastrada adalah program yang digulirkan Pemkot Cimahi sejak 2018 khusus bagi keluarga miskin yang belum terjangkau program bantuan pusat. Dengan dana APBD, program ini dijamin keberlanjutannya agar beban pengeluaran warga bisa berkurang.

 

Selain bantuan langsung, Pemkot Cimahi juga menggencarkan program pasar murah. Hingga September, sedikitnya 12 ton beras telah digelontorkan untuk didistribusikan ke berbagai kecamatan. Pasar murah ini tidak hanya menyediakan beras, tetapi juga bahan pokok lain seperti minyak dan telur dengan harga terjangkau.

“Dengan hiruk pikuknya ini, kita dari pemerintah Kota Cimahi masih bisa berbuat yang terbaik,” tambahnya.

Tak hanya fokus pada perut, Pemkot Cimahi juga merambah sektor pendidikan. Ngatiyana menjelaskan, pihaknya berkomitmen memberikan kesempatan bagi generasi muda kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi secara gratis. Saat ini, 106 mahasiswa dari keluarga penerima manfaat telah dititipkan di Politeknik TEDC untuk menempuh pendidikan D3 atau D4. Program ini bahkan mencakup uang saku dan jaminan penyaluran kerja setelah lulus.

“Kami juga berupaya bagaimana program bagi masyarakat kurang mampu bisa sekolah, bisa kuliah,” pungkas Ngatiyana, menegaskan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat tidak hanya dalam bentuk bantuan pangan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *