Diduga Ada Pungutan Biaya Ujian Praktik di SDN Cibabat Mandiri 1, Orang Tua Keberatan

BAROMETER JABAR– Keluhan dari sejumlah orang tua siswa mencuat terkait dugaan adanya pungutan biaya untuk ujian praktik di SDN Cibabat Mandiri 1, Cimahi oleh Koordinator Kelas (Korlas).

 

Pungutan tersebut dinilai memberatkan, terutama bagi orang tua dengan kondisi ekonomi terbatas.

 

Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Ana Juliana, angkat bicara menanggapi isu tersebut. Ia menegaskan, sekolah tidak diperbolehkan melakukan pungutan yang bersifat wajib kepada orang tua siswa, apalagi jika berpotensi membebani.

 

“Pada prinsipnya, sekolah negeri tidak diperbolehkan melakukan pungutan yang bersifat memaksa. Kalau ada iuran, harus melalui komite sekolah dan sifatnya sukarela,” ujar Ana saat dikonfirmasi, Jumat (14/3/2025).

 

Menurut Ana, dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, disebutkan penggalangan dana di lingkungan pendidikan harus bersifat sukarela dan tidak mengikat. Jika ada dugaan pungutan wajib, pihaknya meminta agar dilaporkan untuk ditindaklanjuti.

 

“Jika ada laporan dari masyarakat, kami akan turun untuk melakukan klarifikasi ke sekolah terkait. Prinsipnya, kami akan memastikan apakah ada pelanggaran terhadap aturan yang berlaku,” tegasnya.

 

Sementara itu, salah seorang orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mengaku keberatan dengan adanya biaya ujian praktik tersebut. Ia merasa, pungutan yang tidak diinformasikan secara terbuka justru menambah beban.

 

“Memang nilainya tidak besar, tapi bagi kami yang penghasilannya pas-pasan, tetap memberatkan. Apalagi ini sekolah negeri, harusnya tidak ada pungutan yang sifatnya memaksa,” ungkapnya.

 

Pasalnya, sebelumnya ada juga mengenai acara perpisahan yang sempat direncanakan di Technopark Cimahi juga dinilai kurang transparan.

 

“Korlas bilang ke Techno kan tidak jadi. Rinciannya yang 50 ribu itu, Rp30 ribu untuk tumbler dan Rp20 ribu untuk goodie bag dan coklat. Jadi, uang Rp250 ribu itu khusus untuk perpisahan, belum lagi biaya kaos dan keperluan lainnya,” Kata salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya, Jumat (14/3/25).

 

Ia juga mengaku bingung dengan adanya pungutan tersebut. Ia menilai seharusnya pembiayaan untuk praktik bisa dijelaskan secara terbuka kepada para orang tua.

 

“Kenapa untuk ujian praktik dan perpisahan ada anggaran biaya yang diakomodir oleh Korlas?” ungkapnya.

 

Ia juga menilai ketidakterbukaan dalam pengelolaan dana tersebut, terlebih setelah adanya dugaan pungutan untuk kegiatan perpisahan di Cimahi Technopark yang akhirnya dibatalkan.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *