Dandan-Arif Usung Solusi Bandung Link dan Parkir Vertikal untuk Atasi Kemacetan

BANDUNG RAYA, DAERAH31 Dilihat

BAROMETER JABAR – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Dandan Riza Wardana dan Arif Wijaya, mengusung program Bandung Link dan kantung parkir vertikal sebagai solusi atas persoalan kemacetan yang menjadi masalah utama di Kota Bandung.

Dandan menegaskan, kemacetan membutuhkan komitmen, kolaborasi, dan kerja keras untuk diselesaikan.

“Kata kunci untuk mengatasinya adalah dengan membangun sistem transportasi antarmoda terintegrasi seperti Bandung Link. Ini melibatkan angkutan kota dan bus yang aman, nyaman, serta tertib,” ungkapnya dalam acara Rembug Wargi di Universitas Parahyangan (Unpar), belum lama ini.

Selain itu, ia juga menyebutkan perlunya konsorsium yang akan menggaji para sopir transportasi umum agar tidak ada lagi sistem kejar setoran.

Hal ini diyakini akan meningkatkan disiplin dan ketepatan waktu operasional.

Dalam jangka pendek, Dandan-Arif berencana membangun kantung parkir vertikal yang dapat mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengurangi parkir liar di jalanan.

“Ini adalah langkah konkret agar jalanan Bandung lebih lancar,” tambah Dandan.

Untuk jangka panjang, pasangan ini berkomitmen menghadirkan kereta listrik (KRL) sebagai bagian dari transportasi publik berkeadilan yang direncanakan terealisasi pada 2029.

Dandan juga mengusulkan penerapan sistem ganjil-genap sebagai solusi ekstrim untuk mengurangi volume kendaraan pribadi di jalanan Kota Bandung.

Program-program ini merupakan bagian dari 11 komitmen dan 59 program pasangan Dandan-Arif yang dirancang berdasarkan aspirasi masyarakat selama kampanye.

“Program ini dirumuskan dari hasil kunjungan dan dialog kami dengan warga, agar Bandung lebih nyaman dan layak huni,” tegasnya.

Dalam diskusi yang melibatkan empat pasangan calon, isu-isu prioritas seperti kemacetan, infrastruktur, krisis sampah, pemberantasan korupsi, dan upah layak pekerja menjadi fokus utama.

Pasangan Dandan-Arif berjanji akan menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *