BAROMETER JABAR – Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung tahun 2024, Gema Sadhana Jawa Barat berkolaborasi dengan KPU Kota Bandung menggelar sosialisasi di D’Botanica Mall, Pasteur, Bandung, Senin (4/11/24).
Sosialisasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya peran aktif sebagai pemilih serta melawan penyebaran hoax menjelang Pemilukada.
Ketua Gema Sadhana Jawa Barat, Benetta Heaster, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar masyarakat Kota Bandung lebih cerdas dalam memilih di tengah maraknya hoax di media sosial.
“Ada satu video yang membuat saya miris, menyerukan untuk golput. Hal ini harus dihindari,” tegas Benetta usai kegiatan.
Ia juga menekankan pentingnya peran aktif warga Bandung dan Jawa Barat dalam Pemilukada.
“Karena keputusan untuk memilih pemimpin berkualitas ada di tangan masyarakat selama lima tahun ke depan,” kata Benetta.
Ketua Gema Sadhana Kota Bandung, Bob Hariawan, turut mengimbau agar masyarakat tidak golput. Dengan adanya sosialisasi ini, ia berharap masyarakat dapat lebih teredukasi dan berpartisipasi aktif dalam Pemilukada.
“Kami menghimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka, karena keputusan ini akan memengaruhi kehidupan kita selama lima tahun ke depan,” imbuh Bob.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan KPU Kota Bandung, Gunawan Mantutu, menyampaikan bahwa partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator suksesnya Pemilukada. Kota Bandung, yang merupakan barometer Jawa Barat, dan menjadi tolak ukur besar dalam menjaga kesuksesan Pemilukada.
“Pilihan boleh berbeda, tapi persaudaraan tidak boleh terpecah,” tegas Gunawan.
Ia juga menekankan pentingnya tidak menyebarkan informasi yang dapat memicu perpecahan di tengah masyarakat.
Gunawan juga mengingatkan bahwa tantangan utama dalam Pemilukada 2024 meliputi praktik politik uang (money politic) dan rendahnya partisipasi masyarakat di tingkat bawah.
Ia mengatakan, KPU Kota Bandung terus berupaya mengantisipasi masalah tersebut, termasuk potensi pelanggaran seperti pemilih yang mencoblos lebih dari satu kali.
“Kami harus antisipasi praktik politik uang dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Keberhasilan Pemilukada di Kota Bandung bergantung pada partisipasi pemilih,” jelas Gunawan.
Ia berharap Pemilukada yang akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan menjadi momen spektakuler dan tetap menjaga persatuan di antara warga Bandung.
“Tidak perlu sampai ada perpecahan, apalagi mempengaruhi orang lain untuk tidak memilih,” pungkas Gunawan.