BAROMETER JABAR (Feature) – Kota Cimahi kembali bersinar dengan prestasi siswa-siswi yang menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam Festival Social Study atau Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), yang digelar di Mal Pelayanan Publik (MPP) Cimahi, Kamis (31/10/24).
Ajang ini bukan sekadar lomba, melainkan sebuah platform bagi lebih dari 200 siswa dari berbagai SMP negeri dan swasta untuk menyalurkan ide-ide kreatif mereka sekaligus berkontribusi dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang dihadapi generasi muda saat ini.
Dewi Ratna, Penanggung Jawab Kegiatan dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS se-Kota Cimahi, menuturkan bahwa lomba ini bertujuan menggali bakat dan kreativitas siswa dalam menghadapi tantangan global, khususnya dalam bidang kependudukan.
“Kami ingin anak-anak ini menemukan inspirasi dari diri mereka sendiri dan mampu menyampaikan solusi atas masalah yang mereka hadapi di lingkungan mereka,” ujarnya.
Dari lomba ini, terpilih 21 siswa berprestasi yang berkesempatan tampil pada puncak acara.
Dewi berharap para pemenang dapat menjadi duta sekolah yang menyebarkan pesan-pesan penting kepada teman-teman mereka.
“Duta-duta ini nantinya akan diorganisir di setiap sekolah dengan dukungan dari tim yang sudah ada, seperti TPPK. Mereka bisa menjadi penggerak dalam kampanye positif,” tambahnya.
Kegiatan ini juga menyoroti isu-isu sosial seperti perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual.
“Kami ingin anak-anak lebih peka terhadap masalah ini, memahami bahaya perundungan, intoleransi, serta kekerasan seksual, dan mampu menghindari atau mencegahnya,” jelas Dewi.
Salah satu pemenang yang mencuri perhatian adalah Prianka Sahroini, siswi kelas 9 dari SMPN 10 Cimahi, yang berhasil meraih juara pertama dalam kategori poster.
“Saya kira paling cuma dapat juara harapan. Tapi ternyata saya bisa juara satu!” ujarnya sambil tersenyum lebar. Prianka menjelaskan bahwa posternya berfokus pada ciri-ciri penduduk berkualitas, menciptakan akronim “Pentegkasi” untuk menggambarkan aspek penting tersebut.
Dengan persiapan selama lebih dari seminggu, Prianka merasa puas dengan hasil karyanya.
“Awalnya saya bikin poster biasa, tapi ketika sudah masuk tempat lomba, ide-ide baru muncul begitu saja,” ungkapnya.
Ayumi, siswi kelas 9 dari SMPN 4 Cimahi, yang bercita-cita menjadi arsitek, meraih juara tiga dalam kategori poster.
“Saya sampai pulang sore setiap hari, revisi berkali-kali. Tapi akhirnya semua kerja keras itu terbayar,” ucapnya penuh haru.
Ayumi juga berbagi bagaimana setiap elemen dalam poster yang dibuatnya memiliki makna tersendiri, terinspirasi dari berbagai sumber di internet.
“Setiap elemen dalam poster saya punya arti tersendiri, mulai dari warna, peletakan gambar, sampai simbol yang saya gunakan,” jelasnya.
Dengan bakat menggambar yang mungkin diturunkan dari ayahnya yang bekerja di bidang desain grafis, Ayumi menyampaikan pesan kepada teman-temannya untuk tidak menyerah.
“Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Meski belum juara satu, tidak apa-apa. Suatu hari nanti mungkin kita akan jadi yang terbaik,” katanya dengan penuh semangat.
Festival SSK ini membuktikan bahwa kreativitas dan kepedulian sosial dapat tumbuh sejak dini, mendorong generasi muda untuk berperan aktif dalam masyarakat.