BAROMETER JABAR – Pemerintah Kota Cimahi resmi menetapkan kawasan ekowisata Pasar Awi Campernik sebagai destinasi wisata baru yang diharapkan mampu menjadi salah satu daya tarik unggulan.
Langkah ini tidak hanya ditujukan untuk mengembangkan kawasan tersebut, tetapi juga memperkuat perannya sebagai destinasi wisata berbasis komunitas dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, Ahmad Nuryana, menjelaskan bahwa pengembangan kawasan ini akan dilakukan secara bertahap, dengan fokus utama pada pembenahan infrastruktur, seperti fasilitas kebersihan dan akses jalan.
“Kami akan melakukan pembenahan sedikit demi sedikit, dan bekerja sama dengan dinas terkait seperti DLH, DPKP, serta PUPR,” ujar Ahmad saat ditemui, Senin (21/10/24).
Disbudparpora juga mendorong kolaborasi dengan sektor swasta untuk memaksimalkan potensi wisata kawasan tersebut.
Ahmad mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Bank BJB dan tengah mengeksplorasi peluang kolaborasi dengan tim ekonomi kreatif (ekraf) guna menghidupkan kawasan pada malam hari.
“Jika nanti ada investor yang tertarik, kenapa tidak?” tambahnya.
Namun, Ahmad menekankan bahwa perlu ada kajian lebih lanjut terkait keterlibatan pihak swasta, mengingat konsep ekowisata yang mengedepankan konservasi alam serta pemberdayaan masyarakat.
Dari segi ekonomi, pengembangan ekowisata ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat, terutama para pedagang yang mayoritas berasal dari Cimahi dan sekitarnya.
“Kami juga telah menerima hibah printer 3D dari Unjani untuk mengolah sampah plastik menjadi karya seni yang menarik,” ungkap Ahmad.
Pasar Awi Campernik, yang kini dikenal dengan nama Ekowisata Cimahi, beroperasi pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya.
Namun, menurut Ahmad, sering kali terdapat kegiatan tambahan karena tingginya minat masyarakat untuk berdagang di sana.
“Ini berbasis komunitas, kami hanya memfasilitasi agar mereka dapat berdaya di sini,” tutupnya.