Pendidikan Karakter Melalui Film, Inspirasi dari ‘The Journey: Angklung Goes to Europe’

BANDUNG RAYA, DAERAH107 Dilihat

BAROMETER JABAR – Dalam upaya memperkenalkan dan melestarikan seni tradisi lokal angklung, Amacon Film berhasil merilis film dokumenter bertajuk The Journey: Angklung Goes to Europe.

Film ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan budaya Indonesia, tetapi juga berperan dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) bagi siswa-siswi di Jawa Barat dan seluruh Indonesia.

Berdasarkan Perpres 87 Tahun 2017 tentang PPK, film ini berupaya membekali generasi muda Indonesia dengan jiwa Pancasila serta karakter yang kuat, demi menghadapi tantangan di masa depan.

Sutradara dan produser film, Maulana M. Syuhada, mengungkapkan bahwa dengan maraknya alternatif musik seperti K-Pop yang masuk ke Indonesia, penting untuk menunjukkan bahwa angklung, meskipun terkesan tradisional, masih dapat diterima di dunia internasional, termasuk Eropa.

“Kita bisa buktikan, orang asing sampai standing applause, bahkan menyebut angklung sebagai ‘hokcay’. Kita sebagai pemilik asli angklung, seharusnya tidak meninggalkannya,” ungkap Maulana usai penayangan film di CGV Paris Van Java, Kota Bandung, Rabu (16/10/24).

Film ini sangat relevan dengan kurikulum pendidikan yang saat ini menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Oleh karena itu, Muhibah Angklung bekerja sama dengan Pemerintah Kota Cimahi, melalui Dinas Pendidikan Cimahi, untuk menggelar acara nonton bareng yang dihadiri langsung oleh Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi.

“Pak Pj Wali Kota Cimahi melihat hubungan erat film ini dengan pendidikan, sehingga beliau meminta Dinas Pendidikan untuk memfasilitasi acara nonton bareng,” tambah Maulana dengan antusias.

Acara tersebut dihadiri oleh kepala sekolah dan komite dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMP, termasuk perwakilan PAUD.

Maulana menjelaskan bahwa film ini sangat relevan dengan dunia pendidikan dan dapat mendukung PPK.

“Film adalah media yang efektif, terutama bagi generasi Z saat ini. Harapannya, kepala sekolah yang telah menyaksikan film ini semakin yakin bahwa film dapat menjadi alat untuk PPK di sekolah mereka,” ujarnya.

The Journey: Angklung Goes to Europe menceritakan perjuangan 35 anak muda dari Kota Bandung, termasuk beberapa dari Cimahi, dalam memperkenalkan angklung di tujuh negara Eropa.

Mereka mengikuti festival di beberapa kota, mulai dari Aberdeen, Skotlandia, hingga Paris, Hamburg, Ceko, Belgia, dan Polandia.

Maulana menceritakan persiapan perjalanan ini yang memakan waktu hampir satu tahun, diwarnai berbagai tantangan.

“Kami sempat ditolak, tetapi setelah kerja keras, akhirnya diterima. Di salah satu festival di Ceko, kami berhasil meraih juara dua,” paparnya dengan bangga.

Dalam festival tersebut, mayoritas peserta adalah siswa kelas 10 dan 11 SMA, serta sekitar 30% mahasiswa.

“Seleksi dilakukan sejak awal untuk memilih 35 orang, gabungan dari siswa SMA dan mahasiswa,” jelas Maulana.

Maulana berharap film ini dapat menginspirasi pelajar dan anak muda untuk bermimpi besar dan percaya diri.

“Kami berharap setelah ini, kepala sekolah dan komite yang telah menonton film ini dapat mengajak siswa-siswa mereka untuk ikut menyaksikan,” tuturnya.

Di acara yang sama, Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, memberikan apresiasi atas peluncuran film dokumenter ini.

“Saya melihat perjuangan luar biasa di balik ini semua, dan yang menarik adalah semangat pantang menyerah serta latihan seperti seorang juara,” tegas Dicky.

Menurutnya, film ini menyajikan banyak nilai positif yang berguna dalam mendukung pendidikan karakter di Kota Cimahi.

“Semangat pantang menyerah, kerja keras, dan kerjasama dapat membentuk karakter yang kuat, yang diharapkan dapat menjadikan anak-anak kita generasi emas pada tahun 2045,” imbuhnya.

Dicky juga menekankan pentingnya cinta terhadap budaya lokal, khususnya angklung sebagai musik tradisional asli Jawa Barat.

“Film ini menjadi harmonisasi luar biasa dalam mendukung pendidikan karakter melalui kegiatan nonton bareng *The Journey: Angklung Goes to Europe*,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *