BAROMETER JABAR – Meskipun hasil survei menunjukkan pasangan calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, unggul dengan 77,81% dari target 80%, koalisi partai non-parlemen memilih untuk tetap waspada.
Mereka fokus pada upaya mempertahankan suara yang telah diperoleh. Ketua PKN Jawa Barat, Humar Dhani, menekankan perlunya pendekatan langsung kepada masyarakat.
“Kita harus turun ke masyarakat dan menjelaskan bahwa pasangan ini didukung oleh 14 partai, sehingga di setiap desa ada 14 DPC yang siap mendukung,” ujarnya saat ditemui di Bandung, Sabtu (12/10/24).
Humar juga menyatakan, dengan adanya 14 DPC di setiap desa, tim pemenangan hanya perlu mempertahankan suara tanpa perlu menghitung secara berlebihan.
“Sederhana saja, masa 14 DPC kalah dari 3? Kita harus mengerahkan kekuatan hingga ke DPC,” tambahnya.
Meskipun merasa optimis, Humar mengingatkan untuk tidak berlebihan merayakan keunggulan survei.
“Kita harus menjaga agar survei tidak berubah. Tak perlu khawatir, kita pasti menang,” tegasnya.
Dia juga memperingatkan tim untuk tetap waspada terhadap kekuatan jaringan kompetitor.
“Jaringan mereka sudah bagus, sementara kita harus mempertahankan jaringan kita,” ungkapnya.
Selain itu, Humar menyoroti pentingnya mempertahankan eksistensi Dedi Mulyadi di kalangan milenial dan Gen Z melalui media sosial.
“Kang Dedi populer di kalangan milenial, jadi kita harus turun ke lapangan untuk mempertahankan suara,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Gelora Jawa Barat, Herry Richardy, menyatakan bahwa meskipun hasil survei menunjukkan keunggulan, kewaspadaan tetap diperlukan.
“Meskipun selisih cukup jauh, jika elektabilitas pasangan Dedi-Erwan turun 20-30%, mereka tetap unggul,” jelasnya.
Herry menambahkan, hasil survei hanyalah salah satu indikator, dan tim harus tetap siaga untuk mempertahankan hasil yang telah diraih.
“Mudah-mudahan elektabilitas ini bisa dipertahankan. Kewaspadaan sangat diperlukan untuk menjaga hasil survei tersebut,” tutupnya.