Perjuangan Paguyuban Paku Sunda dalam Melestarikan Seni Tradisi di Cimahi

BANDUNG RAYA, DAERAH38 Dilihat

BAROMETER JABAR – Perkembangan kesenian lokal di Cimahi saat ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Gani Abdul Rahman, Ketua Paguyuban Paku Sunda Cimahi, menilai bahwa kegiatan kesenian dan tradisi kini semakin banyak dilaksanakan, terutama berkat kerjasama antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudparpora) dan Dewan Kebudayaan Kota Cimahi.

“Kita bisa lihat bersama, kegiatan kesenian lokal atau tradisi banyak dilaksanakan. Ini semua berkat upaya Disbudparpora yang bekerja sama dengan Dewan Kebudayaan,” ujar Gani dalam wawancara di ruang kerjanya, Jumat 27 September 2024.

Meskipun demikian, Gani menyatakan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi Paguyuban Paku Sunda adalah mempertahankan regenerasi. Di tengah era modernisasi, banyak anak muda lebih tertarik pada gadget dan media sosial.

“Kami khawatir ini dapat memberikan efek negatif pada anak-anak atau generasi muda,” tambahnya.

Gani menekankan pentingnya pendidikan karakter dan kesadaran budaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pelestarian seni tradisional.

“Kita harus lebih banyak menempatkan sanggar-sanggar dan padepokan sebagai wadah bagi anak muda untuk mengembangkan potensinya dalam menjaga kelestarian seni tradisional, khususnya tari, musik, dan pencak silat,” terangnya.

Ia juga mencatat bahwa anak muda saat ini belum tersentuh oleh seni tradisi, seperti terlihat dalam kegiatan yang diadakan oleh Paguyuban Paku Sunda.

“Ketika kami tanya tentang musik tradisional, banyak yang tidak tahu alat musik yang terbuat dari bambu,” kata Gani, mengungkapkan keprihatinannya.

Tradisi-tradisi lokal seperti Jamasan, Ngabungbang, dan Hajat Lembur juga semakin berkurang di Cimahi.

“Dulu, orang tua kita sering mengadakan kegiatan-kegiatan yang berbau tradisi dan sakral,” ujarnya.

Upaya yang telah dilakukan oleh Paguyuban Paku Sunda mencakup pembukaan sanggar dan pelatihan bagi generasi muda tentang pentingnya melestarikan seni tradisi.

“Suatu bangsa yang besar adalah bangsa yang masih menjaga seni dan tradisinya,” ungkap Gani.

Terkait dukungan dari pemerintah kota, Gani melihat adanya kemajuan dan keterlibatan dalam pengembangan seni di Cimahi.

“Dengan pagelaran beberapa event seperti Cimahi Menari, kami merasa ada perkembangan,” jelasnya.

Gani berharap pemerintah kota Cimahi dapat meningkatkan pelayanan dan mengadakan lebih banyak event untuk memperkenalkan seni tradisi kepada masyarakat.

“Seluruh seniman di Cimahi harus merasakan dampak dari kebijakan ini,” harapnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengakuan yang merata terhadap berbagai komunitas seni, termasuk komunitas musik bambu dan musik etnik.

“Jangan sampai ada anggapan bahwa hanya segelintir seniman yang diakui oleh dinas terkait. Banyak komunitas yang perlu dirangkul dan didata lebih menyeluruh,” tutup Gani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *