BAROMETER JABAR – Seiring mendekatnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cimahi, harapan masyarakat terhadap calon pemimpin kota semakin mengemuka.
Beberapa warga dari berbagai latar belakang menyuarakan aspirasi mereka, berharap agar siapa pun yang terpilih dapat membawa perubahan nyata untuk kesejahteraan warga Cimahi.
Seperti yang di ungkapkan Gunara Asep (47), warga Kelurahan Karangmekar, Cimahi Tengah, mengungkapkan harapannya agar pemimpin yang terpilih nanti bisa jujur, adil, dan mengayomi semua masyarakat, bukan hanya kelompok tertentu.
Ia menyoroti perlunya perbaikan di berbagai bidang, seperti pelayanan publik, infrastruktur, serta fasilitas kesehatan.
“Pemimpin yang akan datang harus jujur dan adil, serta mengayomi semua masyarakat, bukan hanya kroninya saja,” tegas Gunara saat dijumpai di Techno Park, Jumat (30/8/24).
Satria Nugraha (25), seorang pemuda asal Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, berharap pemimpin baru dapat berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, program yang mencerdaskan masyarakat perlu menjadi prioritas.
“Harapan saya sebagai warga Cimahi, pertama masyarakat Cimahi bisa dicerdaskan dengan berbagai program yang meningkatkan kualitas SDM,” ungkapnya.
Satria menekankan pentingnya pemimpin yang tidak hanya pandai berbicara tetapi juga mampu merealisasikan apa yang dijanjikan selama kampanye. Ia berharap pemimpin Cimahi kelak bisa memiliki kecerdasan emosional serta peka terhadap kondisi lingkungan sekitar.
“Kepala daerah atau pemimpin di Cimahi tidak saja pandai beretorika namun juga pandai merealisasikan apa yang diucapkannya,” tambahnya. “Selalu ingat bahwasanya anda akan ‘MATI’ dan prosesi penguburan tidak akan jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Itu harus menjadi pengingat saat menahkodai Kota Cimahi,” tegasnya.
Senada dengan Satria, Ruswandi Pancasona (56), warga Kampung Lembur Sawah, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, menyoroti pentingnya kesejahteraan masyarakat dan penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap distribusi bansos yang terkadang salah sasaran, dengan masyarakat mampu mendapatkan bantuan sementara yang tidak mampu malah terlewatkan.
“Saya berharap kesejahteraan masyarakat yang paling diutamakan. Bantuan sosial harus diterima oleh yang benar-benar membutuhkan, bukan malah yang mampu,” ujar Ruswandi.
Ia juga menyoroti perlunya pemimpin baru untuk memperbaiki tata kelola di tingkat RW dan RT agar lebih transparan dan jujur dalam mendistribusikan bantuan.
Berbeda dengan Yunus Wahyudi (56), warga Cibeureum, berharap pemimpin mendatang bisa meningkatkan kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan bagi kaum disabilitas.
Ia juga menekankan pentingnya infrastruktur yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas serta pemberdayaan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
“Pemimpin yang akan datang harus mampu memperbaiki pendidikan, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan menyediakan infrastruktur yang benar-benar bermanfaat,” katanya.
Heri Indrawijaya (43), warga Kelurahan Cipageran, Cimahi Utara, memiliki harapan besar agar pemimpin mendatang lebih amanah dan terbebas dari praktik korupsi. Menurutnya, Cimahi sudah cukup mengalami kasus kepala daerah yang terjerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Para pimpinan dan pejabatnya harus lebih amanah, cukup sudah hattrick berakhir di KPK,” ucap Heri.
Selain itu, ia menambahkan pentingnya penataan infrastruktur agar kota yang kecil ini bisa lebih indah dan teratur.
“Kita berharap ekonomi warga diperhatikan dengan lebih serius, agar tidak ada lagi masyarakat miskin yang tidak bisa mengakses pendidikan,” tutup Heri.