Tawashul Kitab Agung Yaasiin Al Fadhilah Bersamaan dengan Pernikahan Cicit KH Abdulloh Wazin

JAWA BARAT419 Dilihat

Kabupaten Cianjur, Barometer jabar – Ada yang berbeda dari kegiatan tawashul Yaasin Fadilah di pondok pesantren (Ponpes) Pasgab Pandawa Lima kali ini.

Pasalnya, dala kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap malam Jumat tersebut, kini berlangsung bersamaan dengan pernikahan puri dari Abah Yasin, yakni Neng Adha, Kamis (27/6/2024).

Acara tampak sangat meriah karena dihadiri jemaah dari berbagai daerah. Bahkan beberapa perwakilan aparatur daerah setempat juga tampak hadir malam itu.

Baca juga: Polresta Bandung Gelar Shalat Idul Adha dan dan Potong Hewan Kurban

Seperti perwakilan dari Kapolres Cianjur dan Anggota DPRD dari daerah d luar Kabupaten Cianjur yang juga tampak hadir di malam yang khidmat itu.

USai dilaksanakan akad nikah, acara seketika berubah menjadi sangat meriah ketika kedua mempelai pengantin diarak olej jemaah Pesantren Pasgab Pandawa Lima menuju kediaman shohibul hajat KH. Abah Yasin.

Jarak arak-arakanmemang hanya sekira 200 meter, namun antusiasme yang tinggi dari para jemaah Ponpes tersebut membuat perjalanan berlangsung lumayan lama.

Baca juga: Pastikan Kestabilan Harga Komoditas Pokok, Penjabat Wali Kota Cimahi Tinjau Pasar Tradisional

Seperti diketahui, Ponpes Pasgab Pandawa Lima yang berada di Kampung Duren RT 03 RW 05, Desa mulyasari, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, merupakan Ponpes peningalan KH.Abdulloh Wazin dan Umi Jidah.

Keduaanya dikaruniai lima orang anak laki-laki yang disebut masyarakat setempat sebagai Pandawa Lima.

Kelima putra KH Abdulloh Wazin dan Umi Jidah diantaranya KH. Abah sepuh sebagai anak tertua, diikuti anak kedua sampai kelima yaitu KH. Abah Yasin, KH. Abah Doa, Aang Haji SWJ, dan KH.Abah Bungsu.

Baca juga: Sekda Kota Cimahi Tekankan Pentingnya Pengurusan PBG untuk Dorong Investasi

KH. Abah sepuh yang disebut juga Abah Jin selaku guru Pandawa Lima dan pimpinan Ponpes Pasgab Pandawa 5 mengatakan, Pasgab bukanlah LSM atau Partai politik, melainkan sebuah gabungan umat islam untuk mensyiarkan agama islam di indonesia.

“Adapun kegiatan rutin tawashul setiap Kamis malam terbuka untuk umum. Soal polemik yang betentangan dengan agama jangan dilihat kejekan. Tapi mari kita bersatu demi kemajuan untuk menyiarkan agama islam di indonesia,” ujar Abah Sepuh.***

 

Jurnalis: Cecep Dedi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *