Puluhan Remaja Anggota Geng Motor Diamankan Polsek Cicurug Usai Berkonvoi

JAWA BARAT192 Dilihat

Kabupaten Sukabumi, Barometer Jabar – Puluhan remaja yang diduga kelompok bermotor diamankan petugas dari Polsek Cicurug, Sabtu (30/3/2024).

Mereka digelandang ke Mapolsek dari tempatnya berkumpul di sebuah villa di Desa Tenjolaya, Kecamatan, Cicurug, Kabupaten Sukabumi pukul 01.00 dini hari WIB.

Meski awalnya mereka menggelar acara berbuka puasa bersama, namun setelahnya justru melakukan konvoi yang menimbulkan kegaduhan.

Aksi puluhan pemuda tersebut juga disebut mengganggu ketenangan dan kenyamanan warga yang berada di sepanjang jalan Raya Siliwangi pada tengah malam.

Dalam konvoinya, mereka menggeber knalpot motor amb mengibarkan bendera komunitas mereka di sepanjang jalan menuju Sukabumi.

Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo melalui Kapolsek Cicurug, Kompol Mangapul Simangunsong mengatakan, anggota Polsek Cicurug melakukan pengejaran terhadap puluhan remaja tersebut.

“Ternyata benar, di sebuah villa ada sebanyak 38 remaja yang kami amankan, kemudian mereka di giring ke Mapolsek Cicurug guna pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.

Di Mapolsek Cicurug kata Magapul, mereka kemudian diberikan arahan dan pembinaan atas aksi mereka yang meresahkan warga di saat bulan suci Ramadan.

Menurutnya, mereka yang terjaring diduga merupakan bagian dari geng motor Cicurug Street, Sukabumi Never Die.

Tak hanya itu, mereka juga merupakan gabungan dari 28 geng motor lainnya. Hal itu sesuai dengan beberapa spanduk yang diamankan sebagai arang bukti.

Dari tangan mereka, polisi juga menyita sejumlah botol minuman keras sisa mereka konsumsi sebelumnya.

“Selanjutnya mereka dimintai keterangan, para remaja juga terpaksa dipotong rambutnya satu per satu. Diharapkan dapat menjadi pelajaran untuk tidak mengulangi tindakan serupa,” jelasnya.

Bersama para remaja itu juga diamankan 15 unit kendaraan roda dua yang mereka gunakan utuk berknvoi.

“Para remaja tersebut terpaksa ditahan hingga selesai lebaran dan bakal dipulangkan dengan syarat dijemput orangtuanya masing-masing dan membuat pernyataan,” kata Mangapul.

Mereka juga dipaksa untuk keluar dari grup whatsapp yang mereka namai “Sukabumi Team”.***

 

Jurnalis: Rismanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *