Kota Cimahi – Isu penyebaran penyakit Polio di respon Pejabat Walikota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan dengan menggelar kegiatan sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Senin (3/4/2023).
Berdasarkan data Pusdatin, jumlah sasaran balita di Kota Cimahi yang akan divaksin sebanyak 46.377 balita dengan target cakupan sekurang – kurangnya 95%, merata di seluruh kelurahan se-Kota Cimahi.
“Penyakit polio belum ada obatnya, dan hanya dapat dicegah melalui imunisasi Polio. Imunisasi anak Polio bermanfaat untuk menguatkan imunitas anak terhadap virus Polio, vaksin ini dapat menekan risiko tertular virus Polio hingga dewasa,” tukas Dikdik saat membuka kegiatan Sub PIN Polio kota Cimahi.
Pada kegiatan yang berlangsung di Kelurahan Melong tersebut, Dikdik menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga yang sangat tinggi untuk mengikuti sub PIN Polio yang dicanangkannya.
“Alhamdulillah masyarakat Kota Cimahi antusias membawa anak-anaknya untuk mendapatkan imunisasi Polio. Saya harap Kota Cimahi dapat terbebas dari penyakit Polio sehingga kualitas sumber daya manusia di Kota Cimahi akan meningkat,” sambungnya.
Menurutnya, pelaksanaan Sub PIN Polio dua putaran tersebut bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, namun seluruh elemen masyarakat.
Sub PIN di Kota Cimahi akan dilaksanakan dalam dua putaran secara serentak di 15 kelurahan se-Kota Cimahi selama . Putaran kesatu dimulai pada 3-9 April 2023 bertempat di posyandu dan pos PIN lainnya. Sedangkan putaran kedua dilaksanakan pada 15-21 Mei 2023, dilanjutkan sweeping 5 hari dari tanggal 22-26 Mei 2023.
Penyakit Poliomyelitis atau Polio merupakan penyakit yang berpotensi wabah yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian pada anak. Untuk memutus rantai penularannya, maka dilaksanakan kegiatan Sub PIN Polio secara serentak di seluruh Jawa Barat termasuk di Kota Cimahi, dengan melakukan kegiatan Outbreak Respon Immunization (ORI).
Sub PIN Polio dilaksanakan dengan memberikan imunisasi noval Oral Polio Vaccine Type 2 (nOPV2) dengan metode tetes ini diberikan kepada seluruh anak usia 0-59 bulan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Dalam pelaksanaanya, Dinas Kesehatan Kota Cimahi bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani), Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Unjani, Stikes Budi Luhur, Politeknik Kesehatan Kemenkes RI, Ikatan Bidan Indonesia Cabang Kota Cimahi, Stikes Rumah Sakit Dustira, IKES Rumah sakit Rajawali dan Politeknik TEDC Bandung.
Isu polio kembali muncul di tanah air pasca ditemukannya kasus positif penyakitnya polio di kabupaten Purwakarta pada 14 Maret 2023 lalu. Salah satu penyebabnya adalah karena cakupan imunisasi yang menurun, seperti yang terjadi sejak 2019-2021 akibat pandemi.
Alhasil, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia, sebanyak 1,7 juta bayi usia nol sampai sebelas bulan tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Padahal dalam catatan, Indonesia sempat dinyatakan terbebas dari wabah Polio yang ditandai dengan sertifikat yang dikeluarkan sertifikat bebas Polio untuk Indonesia dari badan kesehatan Dunia (WHO) pada 2014 silam. ***(Noes)